Sedikitnya dua orang dilaporkan tewas akibat dua ledakan yang mengguncang lokasi di sekitar garis finish Boston Marathon, di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, Senin (15/4/2013) siang. Jumlah korban yang terluka serius terus bertambah, dari 6, 22, hingga 28 orang yang sudah dilaporkan terluka. Pemerintah Amerika merujuk insiden ini sebagai serangan bom alih-alih ledakan.
Akun Twitter kepolisian Boston, @Boston_Police, meneruskan informasi bahwa 2 orang tewas dan 22 orang terluka. Sementara itu situs CNN melaporkan, sudah menerima informasi 28 orang terluka akibat kedua ledakan.
Ledakan terjadi sekitar pukul 14.45 waktu setempat, satu jam setelah pelari pertama dari lomba lari maraton yang diikuti 27.000 orang ini menyentuh garis finish. Perlombaan langsung dihentikan, demikian juga layanan kereta bawah tanah menuju lokasi tersebut.
Dikutip dari situs www.guardian.co.uk, Wakil Presiden Amerika Joe Biden dilaporkan menggunakan kata "serangan bom" alih-alih "ledakan" untuk peristiwa ini. "Doa kami menyertai masyarakat Boston yang terluka," kata Biden, seperti dilaporkan wartawan The Guardian, Dan Roberts. Panitia lomba ini juga merujuk serangan bom, tapi belum ada konfirmasi resmi dari aparat hukum setempat.
Akun Twitter kantor berita Associated Press, @AP, melaporkan, polisi menemukan dua lagi bahan peledak di lokasi Boston Marathon. Selengkapnya tertulis BREAKING: Intelligence official: 2 more explosive devices found at Boston Marathon; being dismantled.
The Guardian juga melaporkan bahwa Presiden Amerika Barack Obama telah menelepon Wali Kota Boston Tom Menino dan Gubernur Massachussetts Deval Patrick terkait peristiwa ini. Juru bicara Gedung Putih, seperti dikutip Dan Roberts, menyatakan, Obama menyampaikan keprihatinan terhadap semua korban, dan menyatakan seluruh jajarannya akan turun memberikan dukungan terkait insiden ini.
Sumber : Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar